Islamabad- IKPM Pakistan selalu berusaha menghidupkan circle positif bagi warganya untuk belajar dan berdiskusi tidak terkecuali saaat weekend, meskipun normalnya hari weekend digunakan sebagian besar mahasiswa untuk melepas penat setelah seminggu berkutat dengan bangku kuliah. Pada Ahad (26/12) bagian keilmuan IKPM Pakistan mengadakan Diskusi Bustan Jilid 3 dengan tema “Mengenal Barelviyyah”. Acara diadakan di taman depan Masjid Umar kampus IIUI.
Diskusi yang digelar menggunakan Bahasa Arab ini menghadirkan narasumber yang kompeten pada materi pembahasannya, Ia adalah Phir Mufti Sayyid Abdurrasyid Bukhari, beliau merupakan pengasuh Madrasah Darul Ifta’ wal Qodho’ , Islamabad, Pakistan.
Kelompok Barelvi menjadi topik yang diangkat dalam diskusi bustan kali ini. Saudara Rahmat Bimasatria selaku moderator memantik diskusi pagi itu (26/12) dengan beberapa pertanyaan seputar Barelvi yang diterangkan secara lugas oleh pemateri.
Barelvi adalah sebuah gerakan yang sudah muncul sejak Dinasti Mughol yang dipelopori oleh Imam Ahmed Raza Khan Barelvi, berpegang pada Madzhab Hanafi dan pertama muncul di daerah barelwiyah provinsi Uttar Pradesh, India Utara.
“Secara garis besar Barelvi sejalan dengan Ahlu Sunnah, sama seperti Deobandiyah yang bermadzhab Hanafi serta ber-thoriqot Qadiriyyah dan mengambil aqidahnya imam Maturidi, namun sedikit berbeda dalam beberapa permasalahan aqidah. Pada dewasa ini perseteruan khilafiyah ulama menjadi penyebab gesekan antar kelompok islam di Pakistan ” Ujar Mufti Abdurrasyid.
Lebih lanjut, pemateri menjelaskan bahwa sanad keilmuan ulama Barelvi bersambung kepada Syah Waliyullah Ad Dahlawi salah satu mujadid yang mengahidupkan kembali tradisi mengaji Hadits Kutubus Sittah di tanah Hindustan.
Pasca serangan 11 september 2001, sebagai bentuk counter ekstrimisme di Pakistan, Barelvi mempromosikan dirinya sebagai kelompok Islam yang bercorak moderat dengan membawa misi damai dan tradisionalis. Barelvi berusaha menjadi agen yang mewakili sisi toleran beragama dan melawan kelompok-kelompok radikal seperti Al-Qaeda dan Taliban.
Di akhir sesi, tanya jawab yang aktif antara audience dan pemateri menjadikan acara diskusi semakin hidup, dilanjutkan dengan perfotoan bersama dan penyerahan sertifikat kepada narasumber sebagai penutup acara pagi itu. (26/12).
Oleh: Rofi Hamzah Zuhair
Good post. I learn something new and challenging on sites I stumbleupon everyday. Its always interesting to read articles from other authors and practice something from other sites.